Hubungan antara Kadar Tumor Necrosis Factor-Alpha (TNF-α) Plasma dengan Kejang Demam Sederhana pada Anak
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2014.028.02.10Abstract
Kejang demam adalah penyebab kejang paling umum pada anak dan sering menjadi penyebab rawat inap di rumah sakit secara darurat. Studi pendahuluan pada anak menunjukkan bahwa jaringan sitokin diaktifkan dan mungkin berperan dalam patogenesis kejang demam namun, signifikansi klinis yang tepat masih belum jelas. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan antara kadar TNF-α plasma dengan kejang demam sederhana. Penelitian cross sectional dilakukan pada Maret-April 2014 di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar Malang. Terdapat 38 subjek yang memenuhi kriteria inklusi, 19 pasien kejang demam sederhana dan 19 pasien demam tanpa kejang (usia 6 bulan-5 tahun). Kadar TNF-α plasma diperiksa dengan ELISA. Analisis Independent t test menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna karakteristik subjek, suhu rektal dan kadar lekosit. Analisis Mann-Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna karakteristik subjek  jenis kelamin dan kadar CRP. Kejang demam lebih banyak ditemukan pada usia yang lebih muda dibandingkan demam tanpa kejang. Hasil Independent t test juga menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara kadar TNF-α plasma kelompok kejang demam sederhana dan kelompok demam tanpa kejang (p=0,002). Hasil uji Spearman menunjukkan terdapat korelasi negatif sedang yang bermakna antara kadar TNF-α plasma kelompok kejang demam sederhana dan kelompok demam tanpa kejang (r=-0,533; p=0,001). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kadar TNF-α plasma dengan terjadinya kejang demam sederhana.
Kata Kunci: Anak, kejang demam sederhana, TNF-α plasma
Downloads
References
Karande S. Febrile Seizures: A Review for Family Physicians. Indian Journal of Medical Sciences. 2007; 61(3): 161-172.
Srinivasan J, Wallace KA, and Scheffer IE. Febrile Seizures. Australian Family Physician. 2005; 34(12): 1021-1025.
Shinnar S and Glauser TA. Febrile Seizures. Journal of Child Neurology. 2002; 17(Suppl1): S44-S52.
Pusponegoro HD, Widodo DP, and Ismael S. Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2006; hal. 1-9.
Velasco-Ramirez SF, Rosales-Rivera LY, Ramirez-Anguiano AC, and Bitzer-Quintero OK. Cytokines and the Nervous System: The Relationship between Seizures and Epilepsy. Reviews Neurology. 2013; 57(4): 171-177.
Vezzani A, Moneta D, Richichi C, Perego C, and De Simoni MG. Functional Role of Proinflammatory and Anti-Inflammatory Cytokines in Seizures. Advances in Experimental Medicine and Biology. 2004; 548: 123-133.
Saghazadeh A, Gharedaghi M, Meysamie A, Bauer S, and Rezaei N. Proinflammatory and Anti-inflammatory Cytokines in Febrile Seizures and Epilepsy: Systematic Review and Meta-analysis. Revista de Neurologia. 2014; 25: 281-305.
Haberlandt E, Rauchenzauner M, Morass M, Scholl-Buergi S, Rostásy K, and Karall D. Proinflammatory Cytokines in Children with Febrile Seizures. Neuropediatrics. 2008; 39: V11.
Choi J, Min HJ, and Shin JS. Increased Levels of HMGB1 and Pro-Inflammatory Cytokines in Children with Febrile Seizures. Journal of Neuroinflammation. 2011; 8: 135-144.
Dahlan MS. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009; hal. 21-68.
Dahlan MS. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2004; hal. 4-27.
Millar JS. Evaluation and Treatment of the Child with Febrile Seizure. American Family Physician. 2006; 73(10): 1761-1764.
Fuadi, Bahtera T, dan Wijayahadi N. Faktor Risiko Bangkitan Kejang Demam pada Anak. Sari Pediatri. 2010; 12(3): 140-149.
Fisher RS and Wu J. Basic Electrophysiology of Febrile Seizures. In: Baram TZ and Shinnar S (Eds). Febrile Seizures. San Diego: Academic Press; 2002: p. 231-247.
Iva-Yuana, Bahtera T, dan Wijayahadi N. Korelasi Kadar Seng Serum dan Bangkitan Kejang Demam. Sari Pediatri. 2010; 12(3): 150-156.
Utama IMGDL. Uji Diagnostik C-Reactive Protein, Leukosit, Nilai Total Neutrofil, dan Suhu pada Anak Demam dengan Penyebab yang Tidak Diketahui. Sari Pediatri. 2012; 13(6): 412-419.
Castelli GP, Pognani C, Meisner M, Stuani A, Bellomi D, and Sgarbi L. Procalcitonin and C-Reactive Protein during Systemic Inflammatory Response Syndrome, Sepsis and Organ Dysfunction. Critical Care. 2004; 8(4): R234-R242.
Iskandar HR, Pudjiadi A, Mulyo D, Pratiwi A, dan Suryatin Y. Sensitifitas dan Spesifisitas Pemeriksaan Procalcitonin, C-Reactive Protein (CRP), dan Hitung Leukosit untuk Memprediksi Infeksi Bakterial pada Sindrom Syok Dengue di Pediatric Intensive Care Unit. Sari Pediatri. 2010; 12(4): 99-102.
Matsuo M, Sasaki K, Ichimaru T, Nakazato S, and Hamasaki Y. Increased IL-1beta Production from dsRNA-Stimulated Leukocytes in Febrile Seizures. Pediatric Neurology. 2006; 35(2): 102-106.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).